Wamenparekraf Dorong Desa Wisata di Bali Terapkan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

HomeWisata

Wamenparekraf Dorong Desa Wisata di Bali Terapkan Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

TravelEatpedia.com. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Ang

Wamenparekraf Kunjungi Tourist Information Center Bandara Komodo Labuan Bajo
Pesta Rakyat Labuan Bajo Street Carnival Sukses Digelar
ARCH:ID 2024 Hadirkan Pameran dan Konferensi Arsitektur Terbesar di Indonesia

Wamenparekraf Angela mengatakan sepuluh desa wisata ini memiliki potensi alam dan budaya yang besar. Guna memaksimalkan potensi yang ada, dijelaskan Angela Kemenparekraf memiliki beberapa langkah kongkrit dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di tanah air.

“Kita secara konkrit telah mengeluarkan berbagai kebijakan, kekuatan kelembagaan, dan program-program yang untuk memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan di Indonesia,” kata Wamenparekraf Angela.

Baca juga:

Manca Villa Tawarkan Fasilitas Bintang 4 Di Daerah Canggu

Salah satunya dengan program desa wisata berkelanjutan yang menjadi salah satu program kunci dari Kemenparekraf. Dimana sesuai RPJMN tahun 2020 – 2024 sendiri ditargetkan ada 244 desa wisata yang maju dan mandiri hingga akhirnya tersertifikasi berkelanjutan.

“Kita per hari ini sebetulnya sudah melebihi target, sudah 293 desa wisata yang masuk kategori maju dan mandiri. Tapi PR-nya adalah disertifikasinya, baru 33 desa wisata yang baru tersertifikasi berkelanjutan,” katanya.

Baca juga:

Aeera Villa Cocok Jadi Tempat Healing Para Traveller

Oleh karena itu, Wamenparekraf mengatakan kolaborasi dengan berbagai pihak perlu lebih diperkuat lagi guna mendorong desa-desa wisata tersertifikasi berkelanjutan, sehingga desa wisata di Indonesia bisa naik kelas dan semakin unggul.

“Selain itu saya kira kita bisa kembangkan berbagai event, kita bisa kolaborasikan promosi bersama dan penggunaan teknologi, dan penguatan standar layanan yang meningkatkan praktik usaha lebih berkelanjutan lingkungan, melestarikan kearifan lokal, dan pemberdayaan masyarakat setempat,” ujar Angela.

Baca juga:

Wild Air Ubud Restoran Yang Wajib Kamu Datangi Saat Di Ubud

“Dan yang paling penting pada akhirnya yang kita inginkan agar desa-desa wisata itu menjadi desa wisata mandiri, khususnya mandiri secara ekonomi, yang bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat setempat dan bisa membiayai pelestarian yang dibutuhkan,” kata Angela.

PAGES

1 2 3

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0