TravelEatpedia.com. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh desa
Menparekraf Sandiaga Uno dalam kesempatan itu juga meninjau situs peninggalan bersejarah yang sudah ada sejak abad ke-7, yaitu Candi Muara Jambi yang merupakan salah satu pusat pendidikan agama Buddha tertua di Indonesia bahkan terbesar di Asia Tenggara. Luasnya mencapai 3.981 hektare atau delapan kali lebih luas dari Candi Borobudur.
Baca juga:
Dapatkan Beragam Penawaran Menarik Melalui granddafam.com
Meskipun Provinsi Jambi tidak termasuk ke dalam salah satu destinasi super prioritas, tapi menurut Menparekraf Sandiaga, Provinsi Jambi termasuk ke dalam destinasi super berkualitas dikarenakan terdapat situs Candi Muara Jambi yang menjadi poros dari Candi Borobudur.
Sejak tahun 2009, Candi Muara Jambi telah diajukan ke UNESCO untuk dijadikan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia dan saat ini masih masuk ke dalam daftar tunggu. Dan Candi Muara Jambi sudah masuk ke dalam kawasan strategis nasional (KSN) pada tahun 2017.
Baca juga:
McDonald’s Indonesia Rayakan National Breakfast Day Bersama Para Guru
“Candi Muara Jambi ini adalah destinasi super berkualitas karena ada sebelum dari destinasi super prioritas Borobudur, jadi ini akan kita bangun bersama, kita akan hadirkan kebijakan yang cepat, tegas, agar langsung bisa berdampak positif kepada masyarakat,” tuturnya.
Selain situs bersejarah, Desa Wisata Muara Jambi memiliki daya tarik wisata lain. Di antaranya hamparan sawah tadah hujan, perkebunan duku, durian dan karet alam, Danau Kelari, makam kelingking Raden Mattaher. Serta ada pula sebuah coffee shop yang dikenal “Pojok Kopi Dusun”.
Baca juga:
RamenYa Membuka Cabangnya Yang Ke 40 di Bintaro Jaya Xchange Mall
Daya tarik wisata tersebut juga dilengkapi dengan ragam seni budaya dan produk ekraf. Seperti tari topek labu, pencak silat melayu, tari bayangan, rebana siam dan lainnya. Sementara untuk produk ekrafnya ada kuliner (ikan senggung, tempoyak, ketan jando, kue selonjor), fesyen (batik bermotif candi), dan kriya (gelang dan kalung sebalik sumpah, anyaman tikar, topi, dan juga tas).
“Tetap optimis bangkit karena Muara Jambi adalah destinasi yang penuh potensi untuk dikembangkan bukan hanya untuk wisatawan nusantara tapi mancanegara. Banyak wisman dari Nepal, Prancis dan ini harus kita manfaatkan dengan baik,” ujar Sandiaga.
COMMENTS