TravelEatpedia.com. Berangkat dari Festival dua tahunan PARARA (Panen Raya Nusantara) yang berlangsung sejak 2015, digagas oleh 20 konsorsium organis
Sehat artinya makanan yang diproduksi PARARA Indonesia Ethical Store and Restaurant memiliki ketelusuran bahan baku yang jelas dengan standar kualitas bahan yang mengikuti standar pangan seperti tidak menggunakan pemanis buatan, pewarna sintesis, pengawet dan penguat rasa. Misalnya, mengganti gula dengan gula aren, madu atau gula singkong yang lebih aman untuk memberikan rasa manis serta tepung gluten free.
Baca juga:
Omega Hotel Management Terus Berinovasi Berikan Pengalaman Menginap Seru
Adil artinya melibatkan perlakuan yang adil mulai dari harga beli dari produsen hingga pembayaran upah pekerja.
Lestari artinya proses produksi memperhatikan dampak lingkungan. Misalnya produk pertanian yang digunakan di PARARA Indonesia Ethical Store and Restaurant bisa dipastikan dipanen dan diolah dengan memperhatikan aspek kelestarian demi menjaga regenerasi ekosistem dan berusaha untuk mengurangi sampah plastik.
“Kami memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan dari sumber LoSAL, dan tentunya berkualitas. Misalnya gula semut dari Lebak Banten, sagu dari Sungai Tohor, Riau, dan sebagainya,” jelas Arifin.
Baca juga:
INNSiDE Yogyakarta Tawarkan Promo Menarik dan Keseruan di Akhir Tahun
Komitmen LoSAL diperkuat dengan adanya sertifikasi yang datang dari komunitas sebagai penjamin produk yang diproduksi sudah sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini, Cristina Guerrero, perwakilan Komisar, menamahkan bahwa PARARA menjadi satu-satunya restaurant yang tergabung dalam Forum Fair Trade Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama hadir sebagai narasumber Abdul Manan, petani sagu dari Sungai Tohor, Kapulauan Meranti, Provinsi Riau, yang menjadi produsen produk sagu yang digunakan oleh PARARA Ethical Store dan Restaurant. Sungai Tohor adalah salah satu sentra sagu nasional yang didirikan pemerintah.
Menurut Abdul Manan, sagu yang diproduksi di tempatnya dibudidayakan dengan cara alami dan diproduksi tanpa menggunakan bahan kimia. “Sagu ini tanaman agro ekologi. Dalam membudidayakannya kami tidak menggunakan pupuk kimia. Selain itu, tanaman sagu juga memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian dan melindungi hutan dari kebakaran dan limbahnya juga memiliki banyak kegunaan.
Baca juga:
Royal Malioboro by ASTON Memiliki Lokasi Strategis Bagi Pelancong
Mirip seperti beras, tepung sagu yang berasal dari batang pohon sagu, memiliki kandungan utama karbohidrat. Sehingga dapat berfungsi untuk menambah energi tubuh. Selain itu, tepung sagu juga meningkatkan glukosamin alami yang mampu menjaga fungsi sendi. Sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang aktif berolahraga dan mengedepankan kegiatan fisik. Beberapa penelitian berhasil membuktikan jika tepung sagu bisa meningkatkan ketahanan tubuh saat berolahraga hingga 37 persen.
Tidak terbatas itu saja, tepung sagu juga menyimpan banyak manfaat lainnya. Kandungan amolose yang ada dalam tepung sagu dapat membantu mengontrol kolesterol dan trigliserida tetap normal, juga gula darah. Sedangkan kandungan seratnya memperlancar pencernaan dan menyeimbangkan bakteri baik dalam usus.
COMMENTS