TravelEatpedia.com. Bukan perkara mudah bagi Kabupaten Jember, terkhusus bagi Bupati Jember Hendy Siswanto untuk mengembangkan dan berkompetisi di bi
TravelEatpedia.com. Bukan perkara mudah bagi Kabupaten Jember, terkhusus bagi Bupati Jember Hendy Siswanto untuk mengembangkan dan berkompetisi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena Jember di tengah lingkaran ‘penguasa’ pariwisata yakni Kabupaten Banyuwangi dan Malang Raya.
Selain harus cerdik membaca situasi, diperlukan tatakelola dan setrategi jitu agar mampu bersaing dengan kabupaten lain yang mengitari Jember. Terlebih lagi, Jember memiliki pekerjaan rumah berupa infrastruktur yang berat. Padahal, infrastruktur menjadi moda utama bagi wisatawan mau melenggang ke daerah ini.
Baca juga:
Bupati Jember Manfaatkan Piala Dunia 2022 di Qatar Dongkrak Ekonomi Masyarakat
Adalah fakta, untuk menyambangi Jember wisatawan harus transit terlebih dahulu di kota Surabaya, baik yang menggunakan pesawat maupun moda kereta api. Setelah itu, wisatawan harus melanjutkan perjalanan sekitar 3-4 jam lagi. Jalannya pun belum semulus jalan layang ‘Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ)’.
Hendy Siswanto, Bupati Jember, ketika menjamu 25 media yang diboyong Himpunan Anak Media (HAM) di Pendopo Wahyawibawagraha, Selasa Malam (22/11/2022) menyampaikan, Jember dalam membangun pariwisata menggunakan filosofi makan bubur ayam.
Baca juga:
Pulau Tawale Halmahera Selatan Maluku Utara Disebut Sebagai Raja Ampat Baru
Jika yang mafhum makan bubur ayam pasti tahu cara dan setrateginya. Agar makan bubur ayam tetap nikmat dan tidak terkontaminasi rasa panas disarankan memakannya dari pinggir. Karena sudah tidak panas. Sehingga tetap enak hingga suapan terakhir.
“Jember letaknya di tengah di antara Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Dari masing-masing daerah pinggiran Jember ini akan saya colek 5 persen saja jumlah penduduknya untuk mampir ke Jember. Karena 90 persen beberapa daerah tersebut melalui Jember,” ungkapnya.
Baca juga:
Bupati Jember Sambut Baik Kedatangan HAM di Jember
Bupati Hendy menambahkan, jumlah penduduk Jember adalah 2,6 juta, jika ditambah 5 persen dari masing-masing jumlah penduduk kabupaten sekitar, maka Jember memiliki 5 juta penduduk. Dan ini pangsa pasar yang besar untuk dikelola dan potensi daya belinya pun besar.
Masih memakai filosofi makan bubur ayam, Hendy menjelaskan, jika ia langsung ‘jualan’ membangun obyek wisata pasti berisiko tinggi. Pandemi Covid-19 harus diakui menurunkan orang untuk berwisata, selain itu akan terjadi jarak untuk membangunnya.
Baca juga:
Teratai Villa Tawarkan Sensasi Staycation Romantis ala Jepang di Canggu
“Untuk itu, selama pandemi Covid-19, infrastruktur kita genjot. Karena ini urat nadi sekalgus modal utama untuk wisatawan datang secara nyaman ke Jember. Terutama dari daerah pinggiran yang berbatasan dengan Jember,” jelasnya.
COMMENTS